Hati-Hati Dengan Oknum Pemain Investasi Bodong
Rejang Lebong - Investasi menjadi salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan. Namun investasi juga bisa memiliki risiko kerugian. Penting juga untuk berhati-hati agar tidak terjebak dalam investasi bodong. Ini merupakan jenis penipuan yang mengatasnamakan investasi. Pemilik modal sebaiknya waspada dengan memahami ciri-ciri penipuan ini.
Meskipun sudah ada banyak berita terkait penipuan, tetap saja masyarakat masih banyak yang menjadi korbannya. Ini karena kurangnya pengetahuan dan terlalu mudah percaya. Penipuan sendiri ada banyak bentuknya mulai dari penjualan online, hadiah/giveaway, sampai berbentuk investasi.
Penipuan berkedok investasi biasanya memberikan iming-iming keuntungan tinggi. Jenisnya juga bisa beragam sehingga perlu berhati-hati. Berikut ini beberapa jenis penipuan dengan modus investasi.
Arisan Bodong
Penipuan investasi bisa berupa arisan. Korbannya biasanya adalah ibu-ibu. Jenis arisan ini dapat berupa arisan online atau arisan biasa. Anggota akan mengumpulkan uang dan menunggu giliran undian untuk mendapatkan arisan. Pada awalnya jenis arisan ini cenderung lancar untuk mengelabui korbannya. Namun setelah beberapa saat akan tersendat sampai akhirnya menghilang.
Penipuan Afinitas
Penipuan afinitas merupakan jenis penipuan investasi yang menargetkan anggota dari sebuah grup atau komunitas. Grup ini memiliki persamaan karakteristik tertentu misalnya usia, etnis, atau agama. Penipu biasanya akan menjadi bagian dari kelompok tersebut untuk mendapatkan kepercayaan. Mereka juga berusaha mengambil kepercayaan pemimpin grup agar mau berinvestasi sehingga anggota lainnya mengikuti.
Skema Paramida
Investasi bodong bisa berupa skema piramida. Jenis investasi ini menjanjikan keuntungan yang tinggi. Namun syaratnya ialah anggota harus menarik anggota baru untuk berinvestasi. Keuntungan yang ada sebenarnya berasal dari investasi anggota-anggota baru tersebut. Skema ini akan hancur jika kekurangan anggota baru atau pengelola mengambil keseluruhan uang dan pergi.
Untuk itu berhati-hatilah sudah banyak korbannya akibat oknum-oknum tersebut, stop!!! menjadi korban investasi bodong berikutnya.
Jurnalis (Herman)
Komentar